Home Uncategorized Ucapkan Selamat Tinggal pada Queen of The Skies

Ucapkan Selamat Tinggal pada Queen of The Skies

1101
0
SHARE

Queen of The Skies adalah julukan yang disematkan oleh pencinta dunia aviasi untuk armada Boeing seri 747. Pesawat dengan tingkat dua (double decker) pertama di dunia ini sudah mengudara lebih dari lima puluh tahun dan mengalami penyempurnaan beberapa kali. Usia dan teknologi adalah pemicu awal berkurangnya minat maskapai untuk menggunakan jenis armada satu ini.

Akan tetapi, pandemi coronavirus yang sudah menghantam dunia selama setengah tahun 2020 inilah yang mempercepat “penutupan usia” Boeing 747 oleh beberapa maskapai. Dua maskapai yang paling baru menghentikan penggunaan armada ini adalah British Airways dan Qantas.

Kali terakhir 747 bagi British Airways

Melansir laman USA Today, maskapai nasional Inggris, British Airways (BA), sudah lama merencanakan usia pensiun armada Boeing 747 mereka pada tahun 2024. Jadwal ini seharusnya akan mengakhiri kerja sama panjang antara Beoing dan BA selama 53 tahun terakhir.

Sayang, pandemi COVID-19 memangkas rencana itu 4 tahun lebih awal. Penurunan jumlah penumpang yang drastis dibarengi pengeluaran untuk merawat armada-armada tersebut di darat membuat keputusan pemensiunan dini itu tak dapat ditunda lagi. Pada akhirnya, 17 Juli lalu menjadi hari terakhir Boeing 747 milik British Airways mengudara.

Kali terakhir 747 untuk Qantas

Lima hari berselang, armada Boeing 747 terakhir Qantas, maskapai nasional Australia, melakukan penerbangan terakhir dari Sydney menuju Los Angeles. Pesawat kargo tersebut membawa barang-barang ke Los Angeles terlebih dahulu sebelum akhirnya diparkirkan untuk kali terakhir di Mojave Desert, California.

Menurut situs berita CNN, penerbangan terakhir itu maju enam bulan lebih awal dari rencana Qantas untuk mengistirahatkan armada 747 terakhir mereka. Seperti British Airways, alasan percepatan pensiun ini ialah karena pandemi COVID-19.

Boeing 747, menurut juru bicara Qantas, memiliki kenangan baik yang banyak sekali bagi rakyat Australia. Beberapa contohnya mulai dari menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan dari dan ke Australia, membantu pengiriman suplai obat-obatan dan keperluan medis dari Maladewa dan Sri Lanka saat tsunami pada Desember 2004, sampai yang terbaru memulangkan warga negara Australia dari Wuhan saat outbreak COVID-19. Tidak heran jika penerbangan terakhir Boeing 747 Qantas dilepas oleh banyak sekali masyarakat setempat dari Sydney Airport.

Untuk mengenang momen ini, pilot penerbangan tersebut membentuk gambar kangguru (logo Qantas) pada flight path-nya menuju Los Angeles.

Jika mengutip data statistik yang dibuat oleh The Points Guy, saat ini tersisa 15 maskapai yang masih mengoperasikan Boeing 747. Namun tentu saja, semua armada ini berada di tempat parkir karena tidak menjadi armada prioritas maskapai-maskapai di dunia.