Home Kesehatan Demam Berdarah dan Demam Berdarah Dengue, Apa Bedanya?

Demam Berdarah dan Demam Berdarah Dengue, Apa Bedanya?

648
0
SHARE

Demam berdarah dan demam berdarah dengue adalah dua penyakit endemik iklim tropis yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Secara kasatmata, nyamuk ini memiliki tubuh dan kaki berwarna hitam dengan garis-garis putih dan banyak ditemukan di tempat-tempat yang tergenang air. Tentunya tidak mengherankan bila masyarakat Indonesia akan rutin memanggil jasa pembasmi nyamuk ketika musim penghujan tiba.

Pasalnya, layanan tersebut mampu mengontrol sumber perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dengan tepat sasaran serta memiliki perlengkapan pembasmian nyamuk yang mumpuni. Lantas jika sumber kedua penyakit ini sama, apa yang membedakan keduanya?

Tingkat keparahan

Perbedaan pertama antara demam berdarah (DB) dan demam berdarah dengue (DBD) adalah tingkat keparahannya. Hal ini bisa dilihat dari masa inkubasi virus, gejala, komplikasi, serta prognosis atau ramalan kondisi pasien di kemudian hari. Bahkan menurut laman MedicineNet, DBD itu bisa membahayakan nyawa dan memiliki IV stadium, sementara DB tidak membahayakan nyawa dan tidak memiliki stadium.

Masa inkubasi dan gejala

Melanjutkan ulasan di atas, DB memiliki masa inkubasi virus adalah 3–14 hari setelah gigitan nyamuk yang membawa virus. Di sisi lain, DBD memiliki masa inkubasi virus hanya 3–7 hari hingga muncul sebuah gejala.

Menyoal gejala, DB memiliki gejala umum berupa demam, sakit kepala bagian depan, nyeri otot, nyeri sendi, ruam, dan jumlah sel darah putih yang rendah. Sementara itu, DBD memiliki gejala-gejala yang jauh lebih parah, seperti sakit perut yang parah, muntah tak henti, perubahan suhu tubuh yang signifikan, mudah memar, pendarahan dari hidung atau gusi, pendarahan dari organ dalam, tinja yang berdarah, kelelahan ekstrem, mudah marah sampai gelisah.

Komplikasi

Tak lain dengan masa inkubasi dan gejala, komplikasi pada demam berdarah dan demam berdarah dengue juga cukup berbeda jauh. Jika seseorang terkena DB, paling-paling ia akan terkena DBD (bertambah parah) atau terkena sindrom syok dengue. Sementara bagi individu yang terkena DBD, ia bisa saja mengalami kerusakan otak, ensefalitis (radang dan pembengkakan otak karena infeksi virus atau penyebab lain), kegagalan hati, hingga stroke.

Di luar beberapa poin di atas, perbedaan antara demam berdarah dan demam berdarah dengue pun bisa diukur dari risiko tingkat kematian. DB memiliki persentase 1% dari populasi pasien, sedangkan DBD memiliki persentase 2,5% dari populasi orang yang terjangkit. Dan bila DBD tidak ditangani dengan baik, risiko kematiannya dapat meningkat hingga 20%.

Itulah dia ulasan mengenai perbedaan DB dan DBD. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan rumah, menutup tempat-tempat yang tergenang air, serta memanggil layanan pembasmi nyamuk ketika musim penghujan datang, ya!