Home Kesehatan Mengenal Hipotensi atau Darah Rendah

Mengenal Hipotensi atau Darah Rendah

1308
0
SHARE

Hipotensi atau darah rendah sering kali disalahartikan dengan anemia atau kekurangan darah. Kata “darah” yang mengikat keduanya serta implikasi level darah yang di bawah batas normal mungkin penyebab utama kesalahpahaman ini. Meski tidak berbahaya, hipotensi bisa menjadi tanda penyakit lain yang ada dalam tubuh seseorang. Agar tak perlu menggunakan layanan perawat ke rumah untuk menanyakan hal ini, simaklah penjelasan tentang hipotensi berikut.

Dilansir dari Alodokter, tekanan darah normal manusia berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Angka ini bersifat fluktuatif atau berubah-ubah seiring dengan kondisi dan aktivitas yang dilakukan. Maka dari itu, hipotensi atau darah rendah bukanlah suatu kondisi yang tetap. Lalu, apa saja penyebab seseorang mengalami darah rendah?

Selain keadaan tubuh serta jumlah kegiatan fisik yang dilakukan, beberapa kondisi berikut juga dapat memicu hipotensi:

  • Kehamilan;
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti furosemide, atenolol, propranolol, levodopa, dan sildenafil;
  • Ketidakseimbangan hormon, seperti diabetes atau tiroid;
  • Dehidrasi;
  • Infeksi;
  • Kekurangan nutrisi, yakni vitamin B12 dan asam folat;
  • Penyakit jantung;
  • Pendarahan;
  • Reaksi alergi yang parah;

Hipotensi tidak selalu namun biasanya ditandai dengan gejala-gejala kecil seperti pusing, mual dan muntah, pandangan memburam, konsentrasi berkurang, tubuh terasa tidak stabil, sesak napas, hingga pingsan. Jika seseorang mengalami hipotensi dengan salah satu gejala ini, tindakan pertama yang perlu dilakukan ialah duduk atau berbaring. Tetaplah tenang kemudian letakkan kaki lebih tinggi dari posisi jantung dan pertahankan posisi tersebut selama beberapa waktu. Apabila penanganan ini tidak membantu atau pasien mencapai syok, segeralah menghubungi petugas kesehatan atau dokter.

Karena hipotensi merupakan sebuah kondisi—bukan penyakit, keadaan ini dapat diubah dengan memperbanyak konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi juga cairan untuk mencegah dehidrasi, melakukan olahraga yang rutin, serta menggunakan stoking khusus di kaki untuk memperlancar aliran darah.

Demikianlah uraian tentang apa itu hipotensi, apa saja kondisi yang dapat memicunya, seperti apa tindakan penanganan pertamanya, serta bagaimana cara mengubah kondisi tersebut agar tekanan darah dapat kembali normal. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.