Home Kesehatan Hipertensi pada Anak: Kenali Faktor Penyebab dan Langkah Pencegahnya

Hipertensi pada Anak: Kenali Faktor Penyebab dan Langkah Pencegahnya

362
0
SHARE

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, kejadian hipertensi pada anak berkisar dari 1% sampai 2%. Sayangnya, banyak orangtua yang masih menganggap remeh kasus ini, bahkan mereka tak terlalu mementingkan pemeriksaan berkala dengan alat tensimeter. Padahal kalau dibiarkan, kondisi ini akan memberikan dampak berbahaya pada anak seperti halnya orang dewasa.

Penyebab hipertensi pada anak

Hipertensi pada orang dewasa terjadi saat tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg. Sementara pada anak, tensinya disesuaikan usia. Tekanan darah normal pada anak 0-6 bulan adalah 65/45 sampai 90/65 mmHg. Kemudian pada usia 6-12 bulan, tensinya harus ada di 80/55 mmHg sampai 10/65 mmHg. Sementara pada balita adalah 90/55 mmHg sampai 110/75 mmHg dan 110/65 mmHg sampai 135/85 mmHg pada remaja.

Faktor penyebab hipertensi pada anak terbilang beragam. Sebagian besar kasus yang dijumpai adalah jenis sekunder yang disebabkan kondisi medis tertentu. Antara lain penyakit ginjal, masalah pada jantung, efek samping konsumsi obat-obatan, hipertiroidisme, dan sleep apnea. Sementara hipertensi primer tak dipicu penyakit dan bisa muncul akibat faktor keturunan.

Gaya hidup buruk adalah faktor lainnya yang akan meningkatkan peluang hipertensi pada anak. Beberapa di antaranya adalah kurang tidur, malas latihan fisik, asupan makanan tinggi kalori maupun garam, stres, dan terpapar asap rokok.

Anda juga dapat mengenali gejala yang mengindikasikan anak mengalami keadaan darurat yang disebabkan hipertensi. Antara lain sakit kepala, muntah, kejang, sakit dada, sesak napas, dan detak jantung lebih cepat.

Pencegahan hipertensi pada anak

Sebelum tekanan darah anak melonjak drastis dan memicu penyakit lain, Anda bisa melakukan sejumlah pencegahan, di antaranya:

  • Jaga pola makan. Membatasi asupan garam dan kalori adalah langkah awal yang dapat dilakukan supaya tekanan darah anak tetap stabil. Perbanyak konsumsi sayur, buah, daging rendah lemak, hingga telur yang diolah dengan tepat supaya tensinya tak naik;
  • Ajak anak aktif bergerak. Seperti pada orang dewasa, anak yang jarang atau malas bergerak cenderung memiliki risiko hipertensi lebih tunggu. Batasi screen time mereka untuk mencegah ketergantungan pada gadget, lalu ajak beraktivitas di luar ruangan;
  • Konsumsi obat sesuai anjuran dokter. Jika dibutuhkan, anak bisa mengkonsumsi obat penurun tekanan darah yang diresepkan dokter. Namun, jangan jadikan hal ini sebagai jalan keluar yang harus diprioritaskan, karena kandungan obat berlebih bisa membahayakan anak;
  • Pantau tekanan darah. Pastikan Anda mengecek tekanan darah anak secara berkala. Informasi yang didapatkan dan disimpan bisa digunakan untuk membantu diagnosis supaya dokter bisa mengambil langkah yang tepat.

Semoga setelah membaca informasi ini, Anda bisa memanfaatkan alat ukur tensi darah untuk mengecek tekanan darah anak dan mengambil tindakan yang tepat.