Pregobesitas terdiri atas dua kata yakni pregnancy dan obesitas yang artinya kondisi di mana ibu hamil mengalami kenaikan berat badan berlebih selama hamil. Biasanya, kondisi ini terjadi akibat dari terlalu berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan memasukkan kalori ke dalam tubuh. Jika dibiarkan, efeknya tentu akan langsung memengaruhi kesehatan ibu hamil sekaligus janin yang berada di dalam rahim. Untuk itu, pada saat hamil, Ibu baiknya mengonsumsi makanan sehat yang tidak akan menaikkan berat badan serta memilih susu ibu hamil rendah lemak. Tidak hanya itu, melakukan beberapa tips yang bisa mengatasi pregobesitas saat hamil pun dapat dilakukan.
Lantas, apakah pregobesitas ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu hamil dan janin? Jawabannya, iya. Berikut merupakan beberapa dampak yang ditimbulkan, check it out:
- Mengidap preeklamsia. Preeklamsia merupakan kondisi serius yang menyerang tubuh ibu hamil, dan kemunculannya bisa ditandai dengan naiknya tekanan darah. Terjadinya kondisi ini membuat organ tubuh seperti hati, ginjal, dan lainnya tidak berfungsi dengan baik. Menurut National Health Service (NHS) England yang dikutip dari majalah Mom & Baby, menyatakan ibu hamil yang memiliki indeks BMI mencapai 35, akan sangat berisiko mengidap preeklamsia ini dibandingkan yang hanya memiliki indeks BMI 25.
- Meningkatkan penggumpalan darah. Selama masa periode kehamilan, ibu hamil memang sangat berisiko mengalami penggumpalan darah. Nah, kondisi ini akan semakin diperparah jika pada awal kehamilan ibu hamil memiliki indeks BMI mencapai 30 bahkan lebih. Dengan indeks BMI sebesar ini, tentu akan semakin meningkatkan terjadinya penggumpalan darah. Kondisi seperti ini, tentu saja sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.
- Berisiko melahirkan bayi besar. Dampak paling buruk yang ditimbulkan jika mengalami peningkatan berat badan melebihi batas wajar ketika hamil adalah sangat berisiko melahirkan bayi besar. Tidak menutup kemungkinan bisa melahirkan bayi dengan berat mencapai 4 kg pada saat dilahirkan, angka ini tentu sangat berat bagi bayi yang baru lahir, kan?
- Mengalami keguguran. Menurut sebuah penelitian, ibu hamil yang diserang pregobesitas akan lebih berisiko mengalami keguguran. Lantaran, kondisi ini mengakibatkan tekanan darah dalam tubuh meningkat dan organ tubuh pun tidak bekerja dengan baik. Dampaknya, dapat membahayakan kesehatan janin di dalam rahim.
Tidak hanya bagi ibu hamil, pregobesitas ini juga memengaruhi janin, di mana risiko janin lahir dalam keadaan mati akan mengalami peningkatan jika memiliki BMI mencapai 30, dan cacat tabung saraf apabila memiliki BMI lebih dari 40. Semoga bermanfaat ya, Moms! –SH–
