Home Kesehatan Migrain dan Pening, Apa Beda Antara Keduanya?

Migrain dan Pening, Apa Beda Antara Keduanya?

627
0
SHARE

Sakit di kepala, seperti migrain dan pening, adalah dua hal yang pernah dialami oleh semua orang. Kedua kondisi ini juga seringnya tidak begitu menyakitkan. Tak ayal, banyak orang sering menganggap remeh gangguan ini; terlebih jika sudah memiliki asuransi kesehatan rawat jalan cashless yang dapat meng-cover biaya perawatan dan pengobatan sakit kepala ke dokter tanpa uang tunai.

Padahal, sakit di kepala – baik migrain dan pening – punya cara pengobatan dan tindakan preventif untuk mencegah kekambuhan yang berbeda, lho. Untuk itu, yuk, simak apa perbedaan antara keduanya dalam artikel ini!

Migrain

Mengutip laman Healthline, migrain adalah sakit kepala intens atau parah yang sering diikuti dengan gejala lain. Beberapa gejala itu dapat berupa mual, rasa sakit di belakang satu mata atau telinga, sakit di pelipis, melihat bintik-bintik atau lampu yang berkedip, sensitif terhadap cahaya dan/atau suara, muntah, sakit leher dan bahu, hingga nyeri otot.

Meski mungkin menyerang seluruh kepala, migrain umumnya hanya terjadi pada satu sisi kepala. Itulah mengapa kondisi ini juga kerap disebut sebagai sakit kepala sebelah. Pada beberapa orang, migrain yang parah bisa membuat mereka tidak mampu beraktivitas normal ataupun perlu dirujuk ke rumah sakit.

Pemicu migrain biasanya beragam seperti kecemasan emosional, kurang tidur, tidak makan, memakai kontrasepsi, alkohol, perubahan hormonal, ataupun perubahan hormon perimenopause.

Untuk mengobati atau mengurangi intensitas migrain, seorang individu perlu membenahi pola makannya, mengonsumsi obat apotek ataupun resep dokter, serta mengurangi tingkat stres.

Pening

Di sisi lain, pening adalah sakit kepala yang dapat menyebabkan tekanan dan rasa tidak nyaman. Kondisi ini biasanya terjadi pada dua sisi kepala dengan tingkat kesakitan ringan hingga parah. Tak cuma di kepala, area seperti dahi, pelipis, dan tengkuk juga merupakan titik-titik spesifik yang menyebarkan rasa sakit ketika pening terjadi.

Adapun pemicu pening adalah stres, kecemasan, ketegangan otot, dan ketegangan mata. National Institute of Health Amerika Serikat menyebutkan bahwa sakit kepala tegang adalah jenis pening yang paling umum terjadi. Namun, ada juga tipe pening lainnya, seperti pening atau sakit kepala kluster, sinus, struktur otak, dan petir (thunderclap).

Untuk mengobat pening, seorang individu dapat mengonsumsi obat yang dijual secara bebas di apotek seperti aspirin atau ibuprofen ataupun melakukan teknik relaksasi seperti terapi panas, pijat, meditasi, dan lainnya.

Itulah dia ulasan mengenai migrain dan pening serta perbedaan juga cara mengatasi keduanya. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat, ya. Jangan lupa pula lengkapi dirimu dengan asuransi kesehatan seperti dari MyProtection, yang tentunya dapat meng-cover perawatan dan pengobatanmu akibat migrain maupun pening.