Tak banyak karya film komersil Indonesia yang mengangkat tema masa Orde Baru. Lapisan cerita yang begitu banyak serta realita yang bias mungkin dua dari segelintir alasan utamanya. Tayang pada 2016, Surat dari Praha adalah satu dari sedikit karya sinema yang menceritakan sedikit tentang orang yang pernah hidup pada masa itu. Film ini bisa jadi pilihan untuk kamu yang sedang ingin menonton dari akun Netflix-mu. Yap, film berlatar Kota Praha ini bisa kamu saksikan dalam mode high definition dari TV LED 32 inch terbaik kamu yang bisa memutar tayangan dari Netflix.
Masa Orde Baru dalam Surat dari Praha memanglah topik utama film ini. Meski begitu, film karya Angga Dwimas Sasongko ini tidak mencoba mengisahkan bagaimana atau apa yang terjadi pada masa itu. Melainkan, film ini ingin menunjukkan dampak dari situasi politik kala itu bagi orang-orang eksil. Tak bisa pulang ke Indonesia dan terpaksa menetap lalu memeluk kewarnegaraan asing adalah hal nyata yang harus dialami oleh pelajar-pelajar Indonesia yang dikirim oleh presiden pertama dulu. Namun, bagaimana dengan jiwa-jiwa mereka? Hal inilah yang disorot Angga dalam filmnya.
Melalui Larasati dan Jaya—yang diperankan oleh Julie Estelle dan Tio Pakusadewo, Surat dari Praha berhasil menunjukkan seperti apa hidup dalam pengasingan. Sunyi dan sepi adalah dua hal yang menemani sisa kehidupan eksil dalam film tersebut. Terlebih, untuk mereka yang ‘meninggalkan’ hatinya di rumah—di Indonesia—dan tak pernah tahu bahwa mereka tidak akan pernah bisa kembali ke negaranya sendiri.
Dilansir dari Wikipedia, film ini sebetulnya bukan sekadar terinspirasi dari kehidupan eksil di Praha, tetapi juga dari lagu-lagu Glenn Fredly dari dua albumnya yang rilis pada 2010 dan 2012. Maka tak mengerankan bila seluruh lagu dalam film ini adalah karya Glenn Fredly, yang mengiringi sunyi dan sepi hari-hari kedua tokohnya sebelum dan saat bertemu di Praha.
Surat dari Praha berhasil memperoleh sejumlah penghargaan dari ajang film dalam negeri. Pada akhir 2016, bahkan, film ini dipilih oleh Persatuan Produser Film Indonesia sebagai karya yang akan mewakili Indonesia di ajang Oscars yang ke-89. Meski pada akhirnya tidak terpilih sebagai nominasi, namun pencapaian lain yang sudah diperolehnya tetap membuat film ini layak untuk ditonton.