Istilah fixed rate dan floating rate merupakan dua hal yang akan Anda temui saat hendak mengajukan pinjaman pada perusahaan pembiayaan di Indonesia. Tentunya, sebelum mengajukan pinjaman, Anda perlu memahami keduanya agar cicilan perbulan tidak terasa berat. Meski sama-sama berjenis suku bunga, ternyata fixed rate dan floating rate sangatlah berbeda. Keduanya dibedakan berdasarkan sifat perhitungan bunga itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, coba kita bahas satu persatu, ya!
Suku Bunga
Suku bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Suku bunga ini berbentuk persentase dan akan diperhitungkan bersama pokok pinjaman atau plafon kredit untuk menentukan jumlah cicilan bulanan. Besaran suku bunga ini bisa beragam tergantung pada kondisi yang sudah disebutkan di atas dan kebijakan perusahaan pembiayaan atau lembaga perbankan yang menyediakan fasilitas pinjaman. Namun penentuan suku bunga ini tidak boleh melanggar batas yang telah ditentukan oleh negara.
Fixed Rate atau Suku Bunga Tetap
Sesuai dengan namanya, suku bunga tetap merupakan suku bunga yang jumlahnya tidak berubah selama periode kredit. Jadi, selama jangka waktu yang telah disepakati, besaran suku bunga akan terus sama dan tercantum jelas dalam tabel cicilan dan dalam perjanjian kredit. Biasanya, produk pinjaman yang menggunakan suku bunga tetap ini adalah pinjaman dengan jangka pendek, seperti kredit motor, misalnya. Fixed rate memiliki keuntungan tersendiri untuk para debitur karena besaran cicilan tidak terpengaruh dengan suku bunga di pasaran. Jadi, ketika suku bunga di pasaran meningkat, besaran cicilan yang dibayarkan setiap bulannya akan tetap sama dan tidak ikut meningkat.
Floating Rate atau Suku Bunga Mengambang
Berbeda dengan suku bunga tetap, suku bunga mengambang atau floating rate justru bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan tingkat suku bunga bank. Jadi, ketika suku bunga pasaran naik, maka suku bunga mengambang pun akan ikut naik. Begitu juga sebaliknya. Besaran floating rate akan mengikuti dinamika suku bunga pasarannya. Alhasil, besaran cicilan yang Anda bayarkan tidak akan selalu sama setiap bulannya. Produk pinjaman yang menggunakan suku bunga mengambang adalah pinjaman jangka panjang seperti KPR, pinjaman mobil, dan juga pinjaman jangka panjang lainnya.
Meski naik turun dan dapat berubah sewaktu-waktu, suku bunga mengambang juga bisa menguntungkan debitur. Ketika terjadi penurunan suku bunga, maka suku bunga kredit juga jadi lebih kecil dan meringankan besaran cicilan. Hanya saja, ketika suku bunga pasaran meningkat, maka siap-siap saja jika suku bunga kredit Anda ikut naik.
Mengenali istilah fixed rate dan floating rate sangatlah penting sebelum mengajukan pinjaman. Sebagai calon debitur, Anda harus lebih bijak lagi dalam meneliti dan memilihnya. Ada baiknya untuk menilik keuntungan dan kekurangan masing-masing suku bunga, dan menentukan suku bunga yang paling cocok untuk Anda. Jangan sampai Anda memilih pinjaman dengan suku bunga kredit yang tidak sesuai.
Semoga bermanfat!