Human papillomavirus atau HPV sebetulnya merupakan nama dari sekelompok virus yang cukup umum. Menurut Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris Raya, kelompok virus ini tidak menyebabkan masalah pada kebanyakan orang. Akan tetapi, beberapa jenis di antaranya dapat menyebabkan kutil kelamin atau kanker serviks. Untuk itulah, setiap perempuan diwajibkan mendapat vaksin HPV sebelum ia menikah.
Penyebaran HPV pada manusia
HPV dapat menular dengan mudah antara pasangan yang berhubungan seksual. Artinya, baik laki-laki ataupun perempuan dapat terinfeksi virus HPV jika ia sudah aktif secara seksual. Setidaknya, ada tiga jalur atau cara HPV bertransmisi dari satu manusia ke manusia lain, yaitu:
- kontak kulit-ke-kulit di area reproduksi,
- hubungan seksual vaginal, anal, ataupun oral, atau
- penggunaan mainan seks atau benda lain.
Paparan virus ini sering kali tidak akan memberi gejala apa-apa pada pengidapnya. Tak ayal, orang-orang yang telah terpapar virus ini baru akan tahu ia terinfeksi HPV ketika virus tersebut sudah menyebar di sel-sel dalam tubuhnya, seperti di leher rahim yang merupakan tempat berkembangnya kanker serviks.
Infeksi HPV hingga menjadi kanker
Dilansir dari laman Cancer.gov, infeksi virus HPV yang berisiko tinggi pada sebuah sel akan membuat komunikasi antara sel-sel dalam tubuh terganggu. Selanjutnya, sel yang terinfeksi itu akan berkembang biak secara tidak terkendali – umumnya tidak mampu dihentikan oleh sistem kekebalan tubuh. Pada akhirnya, sel-sel tersebut membentuk area sel prakanker, yang jika tidak diobati, akan berakhir jadi kanker.
Menurut penelitian, butuh 10 sampai 20 tahun bagi virus HPV untuk berkembang menjadi kanker dalam tubuh seseorang. Selain kanker serviks, pun, virus ini juga dapat menyebabkan beberapa penyakit kanker lainnya, termasuk kanker dubur, kanker vulva, kanker vagina, hingga kanker penis (pada pria).
Tingginya risiko komplikasi yang diakibatkan human papillomavirus membuat pencegahan terhadapnya menjadi suatu hal yang penting. Terlebih, kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua pada perempuan di Indonesia. Dengan demikian, peraturan pemerintah untuk mewajibkan vaksinasi HPV gratis pada anak-anak perempuan usia sekolah dasar sudah tepat.
Meskipun begitu, jangan sampai hal ini membuat kita merasa cemas berlebihan. Sebab dengan melakukan vaksinasi HPV sebelum ia aktif secara seksual atau sebelum menikah, bisa mencegah terinfeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.