Setiap developer property Indonesia tentu berusaha memenuhi kebutuhan konsumennya akan rumah yang nyaman. Itulah sebabnya mereka seringkali melakukan beberapa riset terlebih dahulu agar semua konsumennya merasa puas atas rumah yang dibelinya. Namun kenyataannya, tidak semua konsumen merasa seperti itu. Ada beberapa konsumen yang merasa puas, akan tetapi ada juga yang mengeluh karena rumah yang dibelinya terasa panas. Padahal, desain rumah yang dijual oleh pengembang biasanya sama, tapi kenapa bisa berbeda ya?
Memang, desain rumah yang dijual oleh pengembang pada umumnya adalah sama. Namun sebenarnya, ada beberapa hal lain yang mempengaruhi udara di dalam rumah hingga terasa panas, di antaranya:
- Lampu
Banyak orang yang senang menyalakan lampu meskipun masih siang hari karena merasa ruangannya kurang terang. Padahal, lampu yang dinyalakan ini akan membuat ruangan terasa lebih panas. Apalagi, jika lampu memiliki watt yang semakin tinggi, maka panas yang dihasilkan akan semakin terasa juga. Sebaiknya, untuk beberapa ruangan yang masih mendapatkan cahaya alami dari matahari, tidak perlu menyalakan lampu. Kecuali saat-saat tertentu, misalnya saat cuaca mendung. Jika Anda sering membaca di ruangan tersebut, mungkin bisa menambahkan sebuah lampu baca di ruangan tersebut.
- Arah matahari
Rumah yang menghadap ke arah barat pada umumnya akan memiliki udara yang lebih panas dibandingkan dengan yang menghadap ke timur. Sebab, matahari yang baru terbit di bagian timur pada umumnya tidak sepanas matahari ketika siang hari. Semakin siang, matahari akan mengarah ke barat sebelum akhirnya terbenam, dan pada saat siang hari inilah matahari akan mengarahkan sinarnya pada rumah yang akhirnya memberikan efek panas.
- Cat dinding
Warna gelap memiliki kemampuan untuk menyerap panas lebih cepat dibandingkan dengan warna terang. Jika Anda menggunakan cat dengan warna gelap, maka rumah akan terasa lebih panas karena dinding akan menyerap panas dari matahari. Akibatnya, suhu di ruangan juga akan ikut meningkat.
- Ventilasi
Semakin sedikit ventilasi ruangan, maka akan semakin terasa panas ruangan. Sebab sirkulasi udara tidak akan bisa mengalir dengan lancar. Itulah sebabnya, meskipun ruangan Anda menggunakan AC, ada baiknya Anda tetap menyediakan ventilasi yang bisa dibuka dan tutup. Khususnya jika ruangan tersebut tidak selalu menggunakan AC.
Semoga setelah mengetahui informasi di atas, Anda dapat mengatasi udara panas di rumah, ya. Nah, selain itu, Anda juga harus mencari mencari tahu, bagaimana cara memiliki kamar tidur yang sehat agar tidak memunculkan penyakit berbahaya serta tidak membuat pikiran suntuk saat sedang berada dalam kamar. (Vita)