Dari zaman dahulu, kayu merupakan salah satu bahan utama untuk membangun rumah. Perhatikan saja, material kayu terdapat pada penyusun utama bangunan. Mulai dari fondasi, dinding, atap, pintu, hingga kusen jendela. Meskipun beberapa penyusun tersebut ada yang bisa diganti dengan material lain, kayu tetap menjadi material yang paling populer untuk mendirikan bangunan. Misalnya saja, kini harga kusen UPVC terkenal lebih murah dibandingkan dengan kusen kayu, tetapi tetap saja banyak orang yang lebih memilih kusen kayu karena lebih tahan lama dan terlihat lebih elegan.
Kayu memiliki sifat yang mudah terbakar
Namun demikian, sebagai bahan bangunan, kayu memiliki kelemahan yang cukup berisiko. Ya, kayu merupakan bahan alami yang berpotensi mudah terbakar. Hal ini dikarenakan sifat alami kayu yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen di mana ketiga unsur kimia ini sangat mudah terbakar (source: biomaterial-lipi.org).
Ditambah lagi, banyak bangunan tempat tinggal yang menggunakan kayu dengan tingkat kandungan air yang rendah. Sebenarnya kayu dengan tingkat air rendah dipilih karena dapat lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak mudah memuai dan menyusut. Akan tetapi, kayu kering akan lebih cepat terbakar jika terkena api dibandingkan dengan kayu basah.
Lalu, bagaimana agar kayu dapat tahan terhadap cuaca dan juga tahan terhadap api?
- Dilapisi dengan glass liquid
Seorang peneliti di Jepang, Masatoshi Shioda menemukan cara untuk membuat kayu lebih tahan terhadap api, yakni dengan menggunakan glass liquid. Jika dikeringkan, cairan ini dapat membentuk kaca. Cairan ini dapat dilapiskan pada seluruh permukaan kayu dan menutupi bagian pembuluh kayu hingga kedalaman lima milimeter. Dengan pembuluh yang terisi dengan glass liquid, maka kayu dapat lebih tahan terhadap api dan terhindari dari kobaran api jika terjadi kebakaran.
- Dilapisi dengan bahan penghambat api
Menurut para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kayu bisa lebih tahan api jika dilapisi dengan bahan penghambat api seperti fosfat (mono/diammonium phosphate), borat (asam borat, boraks), ammonium sulfate, seng klorida, dan juga dengan amino resin (urea, melamin, dan dicyandiamide). Namun, berbeda dengan glass liquid, bahan-bahan ini hanya dapat memperlambat proses pembakaran dan tidak dapat melindungi kayu dari api seutuhnya.
Kedua cara tersebut mungkin bisa diaplikasikan oleh Anda yang sedang membangun rumah agar rumah lebih aman dari kebakaran.