Diabetes adalah sebuah penyakit dengan kondisi insulin dalam tubuh seseorang yang tidak normal. Pada tipe 1, insulin yang dihasilkan tubuh jumlahnya sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Sehingga, penderitanya perlu menginjeksikan insulin dari luar tubuhnya agar glukosa bisa masuk ke dalam sel-sel darah. Pada tipe 2, insulin yang dihasilkan mengalami resistansi—yakni keadaan ketika sel-sel tubuh tidak menerima insulin alami yang dihasilkan oleh pankreas. Sehingga, kadar gula darah penderitanya akan selalu tinggi, dan ia harus rajin melakukan cek gula darah.
Sejumlah program diet (pengaturan pola makan) menjadi salah satu hal penting yang mesti dilakukan oleh seorang penderita diabetes agar kadar gula dalam darahnya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Salah satu pilihan yang dapat ditempuh adalah dengan mengonsumsi makanan karbohidrat rendah.
Dilansir dari Healthline, sejumlah penelitian mendukung program diet karbohidrat rendah sebagai salah satu jalan pengontrolan kadar gula darah pada tubuh penderita diabetes. Pasalnya, karbohidrat rendah dapat bertahan lama di dalam tubuh seseorang. Sehingga, baik untuk pengaturan level gula darah dalam tubuh. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 1 yang melakukan diet karbohidrat rendah mengalami peningkatan signifikan terhadap gula darahnya selama kurun waktu 4 tahun. Demikian pula dengan orang dengan diabetes tipe 2 yang menjalankan diet karbohidrat rendah selama 6 bulan, diabetes mereka terkontrol dengan baik selama lebih dari 3 tahun.
Diet karbohidrat rendah mencakup konsumsi tidak lebih dari 130 gram karbohidat per hari. Untuk mengetahui jumlah gram karbohidrat yang akan dimakan, penderita diabetes dapat melihat pada kemasan produk. Atau bila makanan tersebut tidak memiliki informasi kandungan nutrisi, penderita diabetes dapat melakukan kalkukasi dengan aplikasi penghitung karbohidrat yang banyak tersedia untuk smartphone. Namun, perlu diingat bahwa jumlah ini tidaklah pakem, sebab ukuran pastinya bergantung pada berat badan dan aktivitas yang dilakukan oleh tiap orang.
Adapun beberapa contoh makanan dengan kandungan karbohidrat rendah adalah telur yang dikombinasikan dengan sayur bayam, blackberries, kopi hitam, dada ayam, alpukat, tomat, coklat hitam, the pahit, dan salmon. Namun, bukan berarti semua makanan ini dapat dikonsumsi sekaligus dalam jumlah yang banyak. Perhitungan porsi konsumsi tiap panganan ini tetap perlu dipertimbangkan. Sebab selain berat badan dan aktivitas harian yang berbeda setiap orang, ketahanan tubuh terhadap makanan-makanan tersebut pun tidak sama. Maka, penting untuk tetap mendiskusikan program diet bersama dokter penyakit dalam yang menangani penderita diabetes.