Memilih oli mesin terbaik bagi mobil Anda sangat penting dilakukan untuk menjaga umur kendaraan tetap awet dan tahan lama. Bagaimana tidak, peran oli sangat penting karena membantu melawan dua musuh paling utama kendaraan Anda, baik mobil maupun motor, yakni gesekan dan panas. Selain itu, dari kondisi oli pula, kita bisa melihat kerusakan yang mungkin terjadi pada mobil.
Berikut beberapa kondisi oli yang bisa menjadi tanda telah terjadi kerusakan pada mobil Anda, di antaranya:
Warna Oli
Perubahan warna pada oli bisa menjadi indikasi adanya kerusakan atau sesuatu yang salah pada mesin mobil Anda. Setidaknya ada3 perubahan warna oli yang bisa menjadi indikator kerusakan mesin, yakni:
- Hitam: Warna ini sebenarnya wajar bila terjadi ketika mobil telah menempuh jarak lebih dari 3.000 km-4.000 km, ini menandakan oli mesin harus segera diganti. Namun, bila warna oli berubah menjadi hitam ketika oli baru digunakan dalam beberapa minggu saja makan ada yang salah pada komponen bagian dalam mesin mobil. Biasanya ini disebabkan oleh banyaknya kerak di dalam mesin mobil tersebut. Kondisi ini harus segera diatasi dengan melakukan flush dan menganti oli sekaligus filternya dengan yang baru.
- Hitam Kotor: Sementara warna hitam yang kotor disertai dengan butiran halus bisa menandakan adanya komponen mesin yang sudah aus. Kondisi ini bisa terjadi karena oli yang tidak pernah diganti sehingga menyebabkan komponen di dalam mesin tidak terlindungi dari geseka-gesekan yang terjadi. Selain mengganti oli, jangan lupa untu memeriksa komponen di dalam mesin untuk memeriksa apakah ada kerusakan lebih parah.
- Putih Susu: Ini berarti oli telah tercampur dengan air yang bisa disebabkan adanya kebiciran pada mesin atau dudukan filter oli sudah tidak baik.
Posisi Kebocoran Oli
Oli, seperti darah pada badan manusia, mengalir ke seluruh bagian mesin, karena itulah kebocoran pada oli tentu saja sudah menandakan adanya kerusakan pada mobil Anda. Nah, posisi bocornya oli bisa menjadi indikator yang lebih jelas akan bagian mana dari mobil Anda yang bermasalah atau yang menjadi penyebab bocornya oli tersebut.
- Posisi bocor/rembesan pada bagian bawah ujung kanan mobil: ada dua kemungkinan kerusakan yanng terjadi, yakni kerusakan pada seal kompresor (warna oli merah atau jernih), atau pada seal oil pump dan crankshaft (warna oli kotor).
- Posisi bocor pada bagian tengah dekat radiator (mobil tipe RWD), bisa menjadi indikator kebocoran pada seal crankshaft, biasanya oli yang keluar dari rembesan ini warnanya tidak berubah, sama dengan warna oli normal.
- Posisi bocor/rembesan pada bagian belakang dekat wheel drive, bila yang keluar adalah oli gardan maka kebocoran bisa terjadi pada wheel drive.
- Posisi rembesan pada bagian roda gigi setir, kebocoran bisa terjadi pada sela kompresor.
- Posisi keborocan pada ujung knalpot, bila ini terjadi maka kemungkinan kebocoran yang terjadi sudah sangat parah, yakni pada batang dan seal klep.
Oli Cepat Habis
Oli yang cepat habis tentunya menjadi indikasi utama dari adanya kebocoran pada mesin mobil. Namun, selain itu, ada beberapa kerusakan lainnya yang bisa diketahui yang menjadi penyebab cepat habisnya oli ini.
- Rusaknya filter PVC, yang menyebakan oli masuk ke sistem induksi udara. Untuk memastikannya, cobalah periksa saluran PVC yang terletak di dekat saluran filter udara.
- Ring piston dan silinder mesin sudah aus, ini biasanya terjadi pada mesin diesel yang sudah berumur tua.
Mengenali kondisi oli mesin mobil untuk mencegah kerusakan mobil semakin parah sangatlah penting. Hal ini, sama pentingnya seperti mengetahui tanda mengenali aki kering mobil soak. Dengan mengetahui berbagai gejala masalah yang dialami mobil, maka dapat mengurangi biaya perbaikan yang harus dikeluarkan. (raw)