Semakin banyak rumah tangga yang menggunakan solar panel rumah karena berbagai alasan, seperti menghemat tagihan listrik dan juga menjaga lingkungan. Ya, penggunaan solar panel atau panel surya memang dapat mengurangi efek rumah kaca sehingga membantu menjaga lingkungan dari ancaman perubahan iklim. Namun, apa sih sebenarnya efek rumah kaca itu?
Mengenal Apa Itu Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah fenomena di mana gas rumah kaca yang ada pada atmosfer memerangkap panas bumi. Panas pada bumi awalnya berasal dari pancaran sinar matahari ke bumi yang kemudian diperangkap oleh gas rumah kaca sehingga menyebabkan peningkatan suhu di bumi.
Gas rumah kaca yang dimaksud antara lain uap air, karbon dioksida, metana, dinitrogen monoksida, dan berbagai gas lainnya. Gas-gas tersebut berasal dari aktivitas yang dilakukan manusia di bumi, seperti melakukan pertambangan dan juga bepergian dengan kendaraan bermotor.
Dampak Efek Rumah Kaca
Sebenarnya, efek rumah kaca tidak selalu negatif dan bahkan bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Menurut para ilmuwan, efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu sekitar 15OC pada permukaan bumi. Artinya, efek rumah kaca membantu memberikan kenyamanan bagi manusia tinggal di bumi dengan mempertahankan suhunya tetap hangat.
Lalu, mengapa sekarang efek rumah kaca sering disebut sebagai penyebab pemanasan global?
Penyebabnya, karena jumlah gas rumah kaca terus meningkat dari waktu ke waktu. Akibatnya, suhu bumi terus meningkat dan menyebabkan beberapa masalah berikut ini:
- Pencairan Es dan Gletser
Sebagian besar area kutub utara dan kutub selatan terdiri dari es dan gletser yang akan mencair ketika terkena suhu tinggi. Saat gas rumah kaca bertambah dan suhu bumi naik, maka es dan gletser ini akan mencair dan menyebabkan naiknya permukaan laut.
Salah satu buktinya adalah Gletser Thwaites yang merupakan salah satu gletser terbesar di Antartika mulai mencair tahun 2021 dan membuang 50 miliar ton es ke laut setiap tahunnya. Padahal, ukuran gletser ini kira-kira setara dengan wilayah Florida, Amerika Serikat, sehingga jika runtuh dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut secara drastis.
- Gangguan Ekosistem
Terjadinya gangguan ekosistem dari yang biasanya terjadi menjadi sebuah kebiasaan baru. Misalnya seperti migrasi hewan yang umum terjadi pada bulan tertentu tiba-tiba berubah menjadi waktu lainnya. Atau, yang bisa kita rasakan sekarang adalah perubahan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.
Sebelumnya, kita bisa mempersiapkan diri menyambut musim baru karena ada waktu yang jelas kapan musim hujan dan musim kemarau berlangsung. Namun, saat ini hujan dan kekeringan bisa terjadi pada waktu yang bersamaan. Misalnya, daerah A mengalami banjir sementara daerah B mengalami kekeringan. Lebih mengerikannya lagi, naiknya gas rumah kaca ini bisa menyebabkan musnahnya beberapa jenis flora maupun fauna karena kegagalan beradaptasi.
Mengerikan sekali, kan, dampak dari naiknya gas rumah kaca ini? Sayangnya, ini adalah masalah rumit yang belum berhasil diselesaikan sejak dulu hingga sekarang. Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa pun untuk mencegah terjadinya peningkatan gas rumah kaca. Kita bisa mengupayakannya dengan langkah sederhana seperti gunakan transportasi umum saat bepergian, kurangi sampah, dan tanam pohon. Langkah kecil bisa membawa perubahan jika dilakukan bersama-sama!